Nama Proyek : Budidaya Nila Merah
Sektor : Peternakan & Perikanan
Lokasi : Desa c Kecamatan Sumberlawang
Kecamatan : Kec. Sumberlawang
Kelurahan : Ngargotirto
FASILITAS

URAIAN PROYEK

Budidaya perikanan dengan potensi ekonomi yang menjanjikan dapat dijumpai di Waduk Kedung Ombo. Dari luas keseluruhan Waduk Kedung Ombo 6.576 hektar, area waduk yang berupa perairan mencapai 2.830 hektar dan 3.746 hektar wilayah darat. Kawasan WKO sangat cocok untuk budidaya perikanan karena air tersedia sepanjang tahun.

Metode budidaya perikanan yang digunakan adalah sistem Karamba Jaring Apung (KJA). Saat ini terdapat ± 890 petani karamba. Salah satunya adalah Kelompok Tani Karamba “Temu Karya” yang beranggotakan 115 orang dengan jumlah karamba mencapai 4.000 petak.

Mayoritas ikan yang dibudidayakan adalah Nila Merah (Oreochromis Sp) dengan produksi mencapai 6 ton/hari. Nila Merah mempunyai laju pertumbuhan yang cepat, 400-600 gram dalam waktu 6 bulan, mudah beradaptasi dan cepat daya reproduksinya.        

Filet Ikan Nila paling diminati pasar dunia saat ini sehingga, permintaan pasar dunia terhadap jenis fillet tersebut meroket drastis. Untuk memenuhi kebutuhan di Negara Amerika saja, misalnya, tiap tahunnya diperlukan lebih dari 90 juta ton. Belum lagi permintaan yang dilayangkan sejumlah negara importir lainnya, seperti Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Eropa. 

KONDISI EKSISTING

Baru 5% (5,6 hektar) area yang tersentuh pengembangan budidaya perikanan, dan sebagian besar berada di Kecamatan Sumberlawang. 

PELUANG INVESTASI

Produksi Nila Merah baru mencapai 30% yang mampu diekspor. Karamba Jaring Apung di Waduk Kedung Ombo masih berpeluang besar untuk dikembangkan untuk pasar luar negeri karena jenis ras dan kualitas produksi ikan WKO tetap menjadi pilihan utama bagi pasar di Amerika dan Eropa. Selain itu membuka potensi kerjasama kemitraan antara pengusaha dengan petani karamba, penyediaan pakan ikan, pengolahan ikan dan pemasaran.