Nama Proyek | : | Budidaya Garut |
Sektor | : | Pertanian |
Lokasi | : | Dukuh Wahyu, Desa Blangu. |
Kecamatan | : | Kec. Gesi |
Kelurahan | : | Blangu |
FASILITAS
URAIAN PROYEK
Sentra pengembangan Garut (Maranta arundinaceae, arrowroot) terdapat di Kecamatan Gesi, Mondokan, Sumber Lawang, Sukodono, Miri, Tangen dan Jenar. Sedangkan penghasil garut terbesar di Sragen terdapat di Kecamatan Gesi, tepatnya Dukuh Wahyu, Desa Blangu.
Dari 153 unit usaha emping garut Sragen, home industri “Emping Garut Super” produksi Sumber Rejeki Ny. Henry Sukarno yang paling terkenal. Usaha rintisan tahun 1988 ini semula hanya memproduksi dalam jumlah kecil dan berskala produk rumah tangga. Sedikit demi sedikit, produknya mulai dikenal masyarakat dan usahanya sekarang telah turut melibatkan peran masyarakat sehingga dapat memajukan perekonomian dan meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat sekitar.
Pemasaran
emping dan tepung garut sebagian besar masih terserap oleh konsumen lokal,
namun juga sudah merambah wilayah sekitar Sragen seperti Ngawi, Madiun,
Surakarta, Demak, Kudus, Semarang dan Yogyakarta.
KONDISI EKSISTING
Sudah ada ± 50 produsen emping dan tepung garut yang mampu menghasilkan 30 kg/hari emping garut (7 ton/6 bulan) dan 6 kuintal/6 bulan tepung garut.
Garut merupakan tanaman musiman yang
hanya ada di musim kemarau, yaitu bulan April-September.
PELUANG INVESTASI
Terbuka
lebar peluang untuk pengembangan, budidaya, pengolahan dan pemasaran umbi
Garut.
Umbi Garut diolah menjadi tepung sebagai bahan baku aneka kue, roti, mie, kripik, ice cream, kosmetik, obat, dll, dan bias diolah langsung menjadi aneka jajanan dan keripik.